Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta memiliki Rektor baru seorang perempuan bernama Dwikorita Karnawati memiliki. Tugas baru yang emban oleh Rektor baru UGM ini memang tidak mudah, salah satunya adalah bagaimana untuk meningkatkan partisipasi pemuda Papua agar mau kuliah di universitas terbesar di Yogyakarta ini.
Dilansir dari Okezone.com (27/11/2014), amanah tersebut dititip secara langsung oleh Ketua WMA UGM, Sofian Effendi kepada Rekto Dwikorita. Dia menambahkan, kepemimpinan rektor perempuan pertama UGM selama 2,5 tahun ke depan merupakan masa paling menentukan status UGM sebagai universitas perjuangan, universitas nasional dan universitas Pancasila.
Dia juga menyoroti minimnya putra daerah yang saat ini diterima di UGM untuk jenjang sarjana. “Hanya ada sekitar 4-5 mahasiswa dari daerah di tiap kelas program studi S-1. Jangan sampai UGM menjadi universitas lokal atau regional yang isinya mahasiswa dari Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur saja,” kata Sofian, seperti disitat dari situs UGM, Kamis (27/11/2014).
Tugas rektor baru, kata Sofian, juga mengkonsolidasikan luaran lembaga pendidikan tinggi dengan kebutuhan nasional yang masih belum sinkron. Selain itu, juga perlu mengoptimalkan program pascasarjana baik dari sisi jumlah mahasiswa maupun program studi.
"Jumlah mahasiswa pascasarjana UGM saat ini baru 25 persen dari total mahasiswa UGM. Diharapkan 10 tahun ke depan jumlahnya bisa ditingkatkan menjadi tiga kali lipat. Karena negara lain sudah mencapai 60 persen. Selain itu UGM perlu juga membuat program studi etika profesi,” imbuhnya.
Sementara itu, Rektor UGM masa bakti 2012-2014 Pratikno mengaku telah berusaha membawa UGM sebagai rujukan bagi kemanusiaan dan kepemimpinan Indonesia di era global. Kepada rektor baru, Pratikno berharap UGM nantinya bisa melahirkan generasi muda yang berbudaya, bersahaja namun cerdas sehingga berkontribusi bagi dunia.
“Tidak banyak yang bisa kami berikan. Mudah-mudahan UGM tetap maju, mengakar kuat dan menjulang tinggi,” ujar Pratikno.
Mendapat mandat tersebut, Rektor baru UGM Dwikorita Karnawati berharap, perubahan Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi bisa mejadi peluang bagi UGM untuk menjadi socio entrepreneur university. Dia pun mengakui adanya sejumlah persoalan yang harus dihadapi, seperti persaingan global hingga kenyamanan dan keamanan lingkungan kampus.
“Ini perlu strategi bersama sehingga kita bisa membawa UGM menjadi pilar dalam kemajuan bangsa,” tutur Dwikorita.
Akhirnya kami ucapkan selamat kepada Ibu Rektor Dwikorita Karnawati, semoga dengan kepemimpinan Ibu, UGM dapat menjadi lebih baik lagi dan terus mencetak generasi-generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing Internasional.
Credit Images: Okezone.com |
Dia juga menyoroti minimnya putra daerah yang saat ini diterima di UGM untuk jenjang sarjana. “Hanya ada sekitar 4-5 mahasiswa dari daerah di tiap kelas program studi S-1. Jangan sampai UGM menjadi universitas lokal atau regional yang isinya mahasiswa dari Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur saja,” kata Sofian, seperti disitat dari situs UGM, Kamis (27/11/2014).
Tugas rektor baru, kata Sofian, juga mengkonsolidasikan luaran lembaga pendidikan tinggi dengan kebutuhan nasional yang masih belum sinkron. Selain itu, juga perlu mengoptimalkan program pascasarjana baik dari sisi jumlah mahasiswa maupun program studi.
"Jumlah mahasiswa pascasarjana UGM saat ini baru 25 persen dari total mahasiswa UGM. Diharapkan 10 tahun ke depan jumlahnya bisa ditingkatkan menjadi tiga kali lipat. Karena negara lain sudah mencapai 60 persen. Selain itu UGM perlu juga membuat program studi etika profesi,” imbuhnya.
Sementara itu, Rektor UGM masa bakti 2012-2014 Pratikno mengaku telah berusaha membawa UGM sebagai rujukan bagi kemanusiaan dan kepemimpinan Indonesia di era global. Kepada rektor baru, Pratikno berharap UGM nantinya bisa melahirkan generasi muda yang berbudaya, bersahaja namun cerdas sehingga berkontribusi bagi dunia.
“Tidak banyak yang bisa kami berikan. Mudah-mudahan UGM tetap maju, mengakar kuat dan menjulang tinggi,” ujar Pratikno.
Mendapat mandat tersebut, Rektor baru UGM Dwikorita Karnawati berharap, perubahan Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi bisa mejadi peluang bagi UGM untuk menjadi socio entrepreneur university. Dia pun mengakui adanya sejumlah persoalan yang harus dihadapi, seperti persaingan global hingga kenyamanan dan keamanan lingkungan kampus.
“Ini perlu strategi bersama sehingga kita bisa membawa UGM menjadi pilar dalam kemajuan bangsa,” tutur Dwikorita.
Akhirnya kami ucapkan selamat kepada Ibu Rektor Dwikorita Karnawati, semoga dengan kepemimpinan Ibu, UGM dapat menjadi lebih baik lagi dan terus mencetak generasi-generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing Internasional.